Kemenangan tersebut membuat ibu kota yang merupakan pusat pemerintahan kerajaan berpindah ke Kediri. Karena itulah, nama Panjalu menjadi populer daripada Kediri. Setalah berdiri hingga sekitar 200 tahun lamanya, Kerajaan Kediri akhirnya mulai melemah setelah terjadi perselisihan antara Raja Kertajaya dengan Kaum Brahmana. 1. Candi (Gurah, Tondowongso, & Pertirtaan Kepung) Kerajaan Kediri memang tidak memiliki peninggalan arkeologi sebanyak kerajaan lainnya. Hal ini dikarenakan pendeknya usia kerajaan, yang kemudian digantikan oleh imperium Singhasari yang banyak memberikan peninggalan. Candi-candi Kediri yaitu Candi Gurah, Candi Tondowongso, dan Pertirtaan Kepung. Kerajaan Maurya dibagi menjadi empat provinsi, yaitu Tosali, Ujjain, Suvarnagiri, dan Taxila, dengan ibu kota di Pataliputra. Kepala pemerintahan tingkat provinsi disebut kumara, sebagai wakil raja. Dalam hal pertahanan, Kerajaan Maurya memiliki angkatan perang yang kuat, didukung oleh 600.000 infantri, 30.000 kavaleri, dan 9.000 gajah. 5. Kerajaan Kediri di Jawa Timur Airlangga memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua, yaitu Jenggala dan Kediri untuk dua orang putranya agar tidak menjadi pertumpahan darah, namun usaha ini tidak berhasil, mereka berselisih dan di menangkan oleh Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri akhirnya menjadi Kerajaan besar. Perkembangan masyarakat, Kebudayaan Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu beraliran wisnu. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh raja diraja Guru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali Gomati, sedangkan putranya di tepi kali Candrabaga. Raja keenam Kerajaan Kediri adalah Sri Gandara (1181) Raja ketujuh Kerajaan Kediri adalah Kameswara (1182-1185) Raja kedelapan Kerajaan Kediri adalah Kertajaya/Dandang Gendis (1190-1222) Apa yang Menyebabkan Kehancuran Kerajaan Kediri? Kerajaan Kediri mengalami kemunduran di masa pemerintahan Raja Kertajaya atau Dandang Gendis. Sistem pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno terhitung unik, karena terdiri dari dua dinasti yang memiliki perbedaan dalam pandangan agama namun tetap dapat saling berdampingan memimpin rakyatnya. Tentu saja hal tersebut tidak tercipta dengan sendirinya. a. Pembagian Kekuasaan Secara Horisontal. Pembagian kekuasaan secara horisontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horisontal pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan Candi Penataran dibangun pada masa Kerajaan Kediri, tepatnya periode pemerintahan Raja Srengga (1190-1200) pada sekitar abad ke-12. Uniknya, Candi Penataran digunakan pada masa Kerajaan Majapahit, dibuktikan dengan keterangan di Kitab Negarakertagama. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian. ltep.