LIRIKLAGU : Kumpulan Rumus Dan Rangkuman Teori Listrik Dinamis. - Listrik Dinamis. Pembahasan mengenai listrik secara garis besar dibedakan menjadi dua bidang, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda dan interaksi antar muatan sedangkan listrik dinamis mempelajari ihwal pergerakan
Keempatpegas identik sehingga keempat pegas mempunyai konstanta yang sama. Jika pegas 1, pegas 2 dan pegas 3 diganti dengan sebuah pegas maka akan terdapat dua pegas, yakni pegas pengganti paralel (k p) dan pegas 4 (k 4). Kedua pegas ini tersusun secara seri. Rumus untuk menentukan konstanta susunan seri adalah : 1/k = 1/k p + 1/k 4
Pegaspengganti susunan paralel (k p) dan pegas 3 (k 3) tersusun secara seri.Konstanta pegas penggantinya adalah : 1/k = 1/k p + 1/k 3 = 1/400 + 1/200 = 1/400 + 2/400 = 3/400 k = 400/3
Besarkonstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau rangkaian pegas paralel. Ketiga pegas dirangkaikan, dengan cara
pegasjuga dapat disusun seri maupun paralel. a. Rangkaian pegas seri Jika dua pegas atau lebih disusun seri maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan : 1 /RS = 1/R1+ 1/R2 +b. Rangkaian pegas paralel Jika dua pegas atau lebih disusun secara paralel maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan : RP=R1 +R2
Susunanpegas dapat dibagi dua yaitu susunan pegas seri dan pegas paralel. Pegas Seri. Persamaan Pegas ini adalah: 1/k = 1/k1 + 1/k2 + – – – 2. Pegas Paralel. Persamaan pegas ini adalah: k = k1 + k1 + – – – Rumus Hukum Hooke. Dari ilustrasi diatas kita dapat menuliskan persamaan hokum hooke secara matematis sebagai berikut:
Komponensebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan parallel.Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut rangkaian paralel, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet dan berurutan disebut rangkaian seri.Komponen yang tersusun seri akan terhubung
EnergiPotensial Pegas. Pengertian energi potensial pegas yaitu energi yang dibutuhkan untuk melakukan tekanan atau regangan pada pegas. Adapun rumus energi potensial pegas secara sistematis yaitu meliputi: Ep = ½ kx². Keterangan: Ep = Energi potensial (Joule) k = Konstanta (9 x 10⁹ N.m²/C²) x = Perubahan posisi (m)
RangkaianGaya Pegas. 1. Rangkaian seri pegas. 2. Rangkaian paralel pegas. Contoh Benda yang memiliki Gaya Pegas. Rumus menghitung gaya pegas. Contoh soal dan Pembahasan. Sering kita tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari telah melakukan gaya yang disebut gaya pegas.
Keterangan: F = gaya yang bekerja (N) k = konstanta pegas (N/m) x = perubahan panjang pegas. Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau paralel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas . Sehingga pertambahan total x adalah: x = x1 + x2.
Ca9H. Halo temen-temen, apak kabar? Kabar baik ya di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang gaya pegas. Kalian pengen tahu apa dan gimana aja??Simak di poin-poin berikut ini Gaya PegasApa yang ada pada pikiran kalian bila mendengar kata pegas?Elastis? Karet atau bisa memanjang?.Yaa memang, beberapa orang bila mendengar kata pegas maka akan berpikir karet, padahal tidak semua benda yang berbahan dasar karet bersifat pegas dalam fisika disebut dengan istilah hukum hooke itu sendiri merupakan gagasan yang dikenalkan oleh seoran Robert Hooke, dimana hukum ini menyelidiki hubungan antara gaya pegas atau benda elastis lainnya supaya benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula bila diberi sebab yaitu sebuah disimpulkan, maka gaya hooke merupakan ilmu yang mengkaji jumlah gaya maksimum yang bisa diberikan oleh suatu benda dengan sifatnya yang elastis sifat elastis ini sering dimiliki oleh pegas agar tidak melewati batas elasitas yang bisa mengakibatkan benda tersebut kehilang sifat disebut sebagai hukum, maka biasanya terdapat bunyi hukum yang menjelaskannya, lalu bagaimana bunyi hukum hooke?Bunyi hukum hooke yaitu sebagai berikut Bahwa besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan pertambahan panjang beda tersebut, hal ini berlaku pada benda yang memiliki sifat elastis dapat meerenggang Nah selanjutnya kita langsung aja ke contoh penerapan gaya pegas / hukum hooke. Simak di poin selanjutnya ya Benda yang Memiliki Gaya PegasPrinsip gaya pegas ini telah diaplikasikan pada alat-alat tertentu, contohnya seperti di bawah ini Teleskop, yang fungsinya untuk melihat benda-benda jauh di luar angkasa agar tampak yang digunakan untuk mengukur percepatan gravitasi yang memkai peer untuk mengatur yang berfungsi untuk melihat jasad renik yang sangat kecil dan tidak bisa Nampak bila hanya menggunakan mata tongkat-tongkat persneling di suatu yang menggunakan atau jam kasa yang digunakan unutk mengetahui posisi kapal yang berada di tengah bagaimanakh cara menganalisis hukum hooke/gaya pegas tersebut? Bagaimana penulisan secara sistematisnya?Baca juga Gaya hukum hooke juga bisa dihitung dan mendapat angka untuk mendefinisikan gaya tersebut. Penulisan secara sistematisnya yaitu sebagai berikut F = = gaya yang diberikan pada suatu pegas N k = konstanta yang dimiliki pegas N/m x = pertambahan panjang pegas akibat dari gaya mKonstanta PegasKonstanta pegas adalah karakteristik dari sebuah pegas. Didefinisikan sebagai rasio dari gaya yang bekerja pada pegas terhadap perubahan panjang pegas yang rumus diatas terjadi fenomena-fenomena lain pada pegas sehingga dapat dituliskan secara sistematis seperti berikut ini1. TeganganTegangan merupakan keadaan dimana benda akan mengalami pertambahan panjang, dimana ujung satu diberi gaya dan ujung lainnya sistematisnya sebagai berikut = F/ADimanaF = gaya NA = luas penampang m2 = tegangan N/m2 atau Pa2. ReganganRegangan merupakan suatu kondisi untuk membandingkan pertambahan panjang dengan panjang semuala suatu pegas. Penulisan sistematisnya sebagai berikut e = L/Lodimanae = ReganganL = pertambahan panjang mLo = panjan awal m3. Modulus elastisitas modulus youngModulus elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu benda. Bila ditulis secara sistematis maka E = /eDimanaE = modulus elastisitas N/me = regangan = tegangan N/m2 atau Pa4. Mampatan Mampatan hampir sama dengan regangan yang membedakan adalah arah perpindahan molekul regangan arah perpindahan molekulnya akan terdorong keluar, sedang pada mampatan arah perpindahan molekulnya terdorong ke dalam, sehingga disebut Hubungan Gaya Tarik Dengan Modulus YoungHubungan antara gaya Tarik dan modulus young juga bisa dituliskan secara matematis sebagai berikut E = /eE = F/A/ L/LoE = F/A = E L/ LoDimanaE = modulus elastisitas N/me = regangan = tegangan N/m2 atau PaA = luas penampang m2L = pertambahan panjang mLo = panjan awal mPegas memiliki 2 pemodelan susunan yaitu seri dan paralel. Berikut juga Resultan Pegas SeriBila 2 pegas dengan tetapan yang sama disusun seri, maka panjang pegas menjadi 2x. sehingga penulisan sistematisnya seperti dibawah ini Ks = ½ k Dimana Ks = persamaan pegask = konstanta pegas N/mpersamaan untuk n pegas yang disusun seri yakni sebgaia berikutKs = k/nDimana n = jumlah pegasSusunan Pegas ParalelBila beberapa pegas disusun paralel, maka panjang pegasnya akan tetap sama dengan panjang pegas semula, namun luas penampangnya menjadi lebih besar. Sehingga peulisan secara sistematisnya adalah Kp = 2kDimanaKp = persamaan pegas susunan paralelk = konstanta pegas N/msedangkan persamaan n untuk pegas yang disusun paralel yakniKp = n jumlah pegasUntuk memahaminya dengan baik, kalian bisa menyimak contoh soal dari gaya pegas pada poin juga Gaya Soal Gaya PegasSetelah diberi gaya sebuah pegas memiliki panjang 25 cm. bila pegas tersebut memiliki kontanta sebesar 400 Maka berapa gaya yang diberikan pada pegas ?PembahasanDiketahui x = 25 cm = 0,25 mk = 400 = F = 400 x 0,25 mF = 100 NOkeyy, itu tadi pembahasan mengenai gaya pegas tau dalam fisika orang sering menyebutnya dengan hukum hooke. Baca juga bermanfaat bagi pembaca dan jangan lupa selalu ikuti artikel pembahasan materi fisika lainnya. Terima kasih.
Rumus Susunan Pegas Seri dan Paralel - Pegas merupakan benda elastis yang dapat menyimpan energi mekanis, yang mana pegas terbuat dari logam yang lentur seperti besi dan baja. Pegas biasa diterapkan sebagai peredam guncangan pada kendaraan seperti motor dan mobil yang mana biasa disebut dengan "per". Pada pegas terdapat nilai Konstanta Pegas yaitu nilai perbandingan antara gaya dan perubahan panjang pegas yang memiliki satuan Newton per Meter N/m. Dan pada artikel ini kita akan belajar mengenai Rumus Pengganti Pegas pada Susunan Pegas Seri dan Susunan Pegas Paralel yang disertai dengan Contoh Soal Pembahasan. Rumus Susunan Pegas Seri Dari sebuah pegas yang disusun secara seri kita dapat menghitung besar konstanta total pegas pada susunan pegas seri tersebut menggunakan Rumus Susunan Pegas Seri berikut Rumus Konstanta Pegas Seri Keteranganks = Jumlah konstanta pegas serik1 = konstanta pegas 1k2 = konstanta pegas 2k.. = konstanta pegas ke ... Mengapa pada susunan pegas seri besar konstanta pegas semakin mengecil? Hal tersebut karena pegas yang tersusun secara seri mengakibatkan gaya yang diterima oleh semua pegas. Sehingga besar pegas yang tidak terbagi menyebabkan konstanta pegas pengganti pada susunan seri bernilai lebih kecil. Rumus Susunan Pegas Paralel Susunan pegas paralel merupakan susunan pegas yang disusun secara berjajar sehingga terlihat seperti bercabang, berikut merupakan Rumus Susunan Pegas Paralel Rumus Konstanta Pegas Paralel Keterangankp = Jumlah konstanta pegas paralelk1 = konstanta pegas 1k2 = konstanta pegas 2 k.. = konstanta pegas ke ... Ketika pegas yang disusun secara paralel atau sejajar maka besar jumlah konstanta pegas penggati pada susunan paralel memiliki nilai konstanta pegas yang besar. Hal tersebut karena gaya yang diterima oleh pegas terbagi-bagi oleh pegas lain yang sejajar. Setelah belajar Rumus Susunan Pegas Seri dan Rumus Susunan Pegas Paralel mari kita menghitung dengan Contoh Soal Susunan Pegas Seri dan Contoh Soal Susunan Pegas Paralel yang diserta dengan Contoh Soal. Contoh Soal Susunan Pegas Seri 1. Hitunglah besar total konstanta pegas yang disusun secara seri berikut? Jawabdiketahuik1 = 45 N/mk2 = 45 N/mk3 = 90 N/m ditanya Besar pegas keseluruhan pada susunan seri pegas ks? PenyelesaianBesar Konstanta pegas keseluruhan pada susunan seri pegas tersebut dapat kita hitung menggunakan Rumus Pegas Seri. Jadi besar pegas pengganti susunan seri tersebut sebesar 18N/m. 2. Empat buah pegas identik yang masing-masing memiliki konstanta pegas sebesar 10 N/m. Tentukan besar konstanta pegas pengganti jika keempat pegas tersebut dirangkai secara Seri! Jawabdiketahuik1 = 10 N/mk2 = 10 N/mk3 = 10 N/mk4 = 10 N/m ditanya Besar pegas pengganti susunan seri pegas ks? PenyelesaianHitung besar konstanta pegas pengganti menggunakan Rumus Pegas Seri. Jadi besar pegas pengganti sebesar 2,5 N/m. Contoh Soal Susunan Pegas Paralel 1. Diketahui empat buah pegas identik yang masing - masing memiliki konstanta pegas sebesar 35N/m dirangkai secara paralel. Tentukan konstanta pegas pengganti pada susunan pegas paralel tersebut! Jawabdiketahuik1 = 35 N/mk2 = 35 N/mk3 = 35 N/mk4 = 35 N/m ditanya Besar pegas pengganti susunan paralel pegas kp? PenyelesaianHitung besar konstanta pegas susunan paralel dengan menjumlahkan masing-masing konstanta pegas penyusun. Jadi besar konstanta pegas pada susunan paralel tersebut sebesar 140 N/m. 2. Agar jumlah konstanta pegas pada susunan pegas paralel tersebut memiliki nilai konstanta pengganti pegas paralel sebesar 100N/m Berapakah konstanta pegas A pada susunan pegas paralel tersebut? Jawabdiketahuik1 = 35 N/mk2 = 47 N/mkp = 100 N/m ditanya Besar konstanta pegas 3 k3 ? PenyelesaianDengan mensubtitusikan nilai konstanta pegas yang diketahui ke dalam rumus pegas paralel kita dapat mencari nilai konstanta pegas pada pegas 3. Jadi besar konstanta pegas 3 k3 bernilai 18 N/m. Baca Juga Rumus dan Contoh Soal Konstanta Pegas Jika ada yang ingin ditanyakan terkait materi Rumus Susunan Pegas Seri dan Paralel dapat kalian tanyakan melalui kolom komentar. Jangan lupa bagikan terima kasih, Semoga bermanfaat.
susunan pegas seri Pegas disusun seri artinya disusun secara deret seperti gambar di atas. Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun seri, maka secara keseluruhan memiliki konstanta gabungan yang sebut saja konstanta seri dengan simbol ks. Ketika pegas yang diseri salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka masing-masing pegas akan bertambah Panjang besar pertambahan panjang akhir dari susunan pegas tersebut adalah jumlah pertambahan panjang ketiga pegas tersebutX = X1 + X2 + X3Dimana \Delta x_{1} = \frac{F}{ k_{1} }, \Delta x_{2} = \frac{F}{ k_{2} }, \Delta x_{3} = \frac{F}{ k_{3} }sedangkan\Delta x = \frac{F}{ k_{s} }Persamaan x = x1 + x2 + x3 diubah menjadi \frac{F}{ k_{s} }= \frac{F}{ k_{1} }+\frac{F}{ k_{2} }+\frac{F}{ k_{3} }Karena F adalah gaya yang bekerja pada semua pegas yang besarnya sama, maka \frac{1}{ k_{s} }= \frac{1}{ k_{1} }+\frac{1}{ k_{2} }+\frac{1}{ k_{3} } Susunan Pegas Paralel susunan pegas paralel Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun paralel, maka ketika ditarik dengan gaya F ketiga pegas akan mengalami pertambahan panjang sama besar. Gaya F terdistribusi pada ketiga pegas dengan besar masing masing F1, F2, dan = F1+ F2 + F3,denganF1 = k1 . xF2 = k2 . xF3 = k3 . xsedangkanF = k . xsehingga F = F1+ F2 + F3, menjadikp . x = k1. x + k2. x + k3. x karena nilai x adalah sama maka kp = k1+ k2 + k3Persamaan tersebut menunjukkan hubungan nilai konstanta susunan pegas parelal kp dengan konstanta masing-masing pegas k1, k2, dan k3. Dengan penjumlahan seperti itu, nilai kp akan lebih besar dari pada masing-masing nilai k penyusunnya. Yang artinya bahwa pegas yang disusun paralel akan menjadi sistem pegas yang lebih sukar diubah bentuk dan ukurannya.