Seiringdengan moratorium itu, perlu dilakukan strategi penguat daya saing, yakni revitalisasi agroindustri, peningkatan nilai tambah, penguatan daya saing domestik, peningkatan penetrasi pasar ekspor dan pengembangan teknologi agroindustri dan terakhir dan yang paling urgen yaitu Harus ada perubahan paradigma bangsa indonesia sehingga proses
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang diterapkan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dan mengetahui faktor apa saja yang medukung dan menghambat dalam pengembangan sektor UMKM. pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah, dengan memperhatikan prinsip demokrasi
STRATEGIPENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI KULIT DALAM MENGHADAPI PASAR GLOBAL MANDING KABUPATEN BANTUL IDHA ZAITUN NISA A.Z, Dr. Suripto,M.PA DESA WISATA xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara Dinas Pariwisata Lampiran 2 Pedoman Wawancara Dinas koperasi, UKM, dan Perindustrian Lampiran 3 Pedoman Wawancara Kelompok Sadar Masyarakat
Programprioritas kelima adalah peningkatan daya saing SDM koperasi dan UMKM. Hal itu dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas dan produktivitas SDM koperasi dan UMKM di bidang manajemen organisasi, pemasaran, teknologi melalui diklat, bimtek, sosialisasi, dan penyuluhan. (IKM). Pengembangan ekonomi kerakyatan merupakan salah satu strategi
Agartidak kalah bersaing, pemerintah terdorong untuk membuat strategi dalam peningkatan daya saing di berbagai pasar persaingan baik pasar domestic maupun internasional. Kedua sektor tersebut tidak terlindas oleh ketatnya persaingan usaha dari negara lingkup ASEAN.
mesinyang berteknologi (Feder, 2018). Konsep daya saing produktivitas melekat pada transaksi dan interaksi teknologi (Flachenecker, 2018). Tuntutan kesiapan perusahaan/ pelaku bisnis membutuhkan upaya tertentu dan pengambilan keputusan yang tepat. Dengan demikian, kebutuhan strategi peningkatan daya saing dapat dimaknai sebagai
PeningkatanDaya Saing Keripik Melalui Perajang Slice Kentang dan Desain Kemasan di Sumberejo, Ngablak, Magelang Choiroel Anam 1,2*, Rhina Uchyani 3, dan Emi Widiyanti1,4 1 Pusat Studi Pendampingan Koperasi dan UMKM LPPM UNS; 2Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNS; 3Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS;
KonsepDan Strategi Digitalpreneurship Untuk Peningkatan Daya Saing UKM Dan Koperasi Di Indonesia. 17 Oct. Posted on October 17, 2014 Author Webmaster. Titus Permadi Setiawan. Post navigation « Implementasi Konsep Trust-Based Relationship Memberikan Kepercayaan Terhadap Perusahaan Industri (Trust Of Company)
dayasaing pada UKM kreati batik bakaran, menghasilkan aspek sumber daya sebagai prioritas utama dan strategi pengembangan yang tepat untuk dilakukan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia kreati dengan harapan dapat membantu pemanfaatan bahan baku yang terbarukan. Rekomendasi strategi meningkatkan kualitas sumber daya manusia kreatif
INDHEXdilaksanakan dalam rangka daya saing UMKM dan meningkatkan kesejahteraan serta memperkecil disparitas melalui penguatan UMKM bukan berarti untuk pelemahan - pelemahan pengusaha besar," tandas Lukmanul Hakim kepada peserta undangan seminar, "Hitung Mundur Wajib Sertifikasi Halal 2019 Amanat UU JPH", Kamis (1/11/2018).
FMi5. JAKARTA, - Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto mengatakan, pengembangan koperasi pada 2021 akan dilakukan dengan berbasis pada kawasan, komunitas dan komoditas. "Sebagai lembaga ekonomi sekaligus sebagai lembaga sosial, koperasi dapat tumbuh dan berkembang dari potensi anggotanya untuk membangun ekosistem yang saling menguatkan dalam suatu wilayah atau daerah, berdasarkan produk unggulan lokal," kata Rulli, dalam siaran pers, Kamis 31/12/2020. Rulli bilang, dalam upaya mengembangkan potensi koperasi di masa pandemi Covid-19, pengembangan koperasi dapat dilihat dari pengelompokkan berdasarkan jenisnya. Koperasi konsumen 59,2 persen, jasa 20 persen, simpan pinjam 13,4 persen, produsen 4,9 persen, dan pemasaran 2,6 persen. Jenis koperasi konsumen yang paling dominan didorong untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk merespons kebutuhan anggotanya. "Dengan layanan digital, koperasi dapat meningkatkan kualitas layanan pemenuhan kebutuhan konsumsi anggotanya," ujar Rulli. Baca juga Kenaikan Tunjangan Kinerja PNS Tahun 2021 DitundaMenurut Rulli, koperasi jenis konsumen pada umumnya juga menjalankan unit usaha simpan pinjam, yang kini bisa bertransformasi menggunakan teknologi digital. Hal itu membuat kebutuhan pinjaman dan layanan simpanan anggota dapat dilakukan lebih cepat, transparan dan akuntabel. Lebih dari itu, anggota juga ikut serta dalam pengawasan terhadap pengelolaan koperasi oleh pengurus dan pengelola. Sebagai upaya pemerintah merespon dampak pandemi, KemenKopUKM juga telah menyalurkan bantuan permodalan kepada koperasi melalui LPDB-KUMKM. Rulli juga mendorong pengurus dan pengelola dapat mengembangkan usaha online bagi anggotanya, untuk menangkap bertumbuhnya bisnis digital saat ini. "Kami telah menyiapkan berbagai bentuk pelatihan kompetensi dan pendampingan kepada koperasi yang membutuhkan pengembangan usahanya," kata Rulli. Koperasi juga dapat melakukan kerja sama antar koperasi, sehingga koperasi yang lebih besar dapat mendukung koperasi yang skala usahanya lebih kecil melalui kemitraan dan jaringan usaha. Baca juga BI Rilis Aturan Baru Devisa Hasil Ekspor, Berlaku 1 Januari 2021
Pengembangan Koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah UMKM merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar Pkehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan tingkat kemiskinan. Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja,dilakukan penyediaan dukungan dan kemudahan untuk pengembangan usaha ekonomi produktif berskala mikro/informal, terutama di kalangan keluarga miskin dan/atau di daerah tertinggal dan kantong-kantong usaha skala mikro tersebut diarahkan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan keterampilan pengelolaan usaha, serta sekaligus meningkatkan kepastian dan perlindungan usahanya, sehingga menjadi unit usahayang lebih mandiri, berkelanjutan dan siap untuk tumbuh dan koperasi dan UKM juga diarahkan untuk mendukung penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan ekspor, antara lain melalui peningkatan kepastian berusaha dan kepastian hukum, pengembangan sistem insentif untuk menumbuhkan wirausaha baru berbasis teknologi dan/atau berorientasi ekspor,serta peningkatan akses dan perluasan pasar ekspor bagi produk-produk koperasidan UKM. Melalui koperasi dan UMKM ini diharapkan mampu mewujudkan kedaulatan ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan rakyatKata Kunci Koperasi,UMKM,Pengembangan To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memaparkan roadmap untuk mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM naik kelas dalam rapat bersama komisi VI DPR RI. Dalam rapat tersebut, Teten juga memaparkan masalah yang dihadapi oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Teten menjelaskan, permasalahan yang dihadapi dihadapi UMKM dan koperasi cukup banyak. Kementerian Koperasi dan UKM mencoba untuk menyelesaikan satu persatu. Alokasi Capai Rp 450 Triliun, Menko Airlangga Ajak UMKM Cirebon Manfaatkan KUR Bikin Tekor UMKM, Pemerintah Diminta Turun Tangan Atur Social Commerce Rumah BUMN Pertamina Latih UMKM agar Naik Kelas "Kita tahu problem di UMKM itu banyak, seperti perluasan akses pasar, kemampuan daya saing usaha, akses pembiayaan dan investasi. Bagaimana kita mendorong UMKM lebih maju dan berkembang, seperti yang kecil dan menengah itu karakteristiknya berbeda begitu juga dengan koperasi," kata Teten di Jakarta, Kamis, 20/2/2020. Dalam rapat tersebut, Teten juga menjabarkan tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo Jokowi yakni untuk menciptakan UMKM yang sehat sehingga tidak ada konglomerasi. Presiden juga meminta agar produk UMKM mendominasi di pasar dalam negeri dan pasar global. "Saat ini ekspor kita UMKM baru 14 persen, dan di dalam negeri kita menghadapi tantangan besar, masuknya barang konsumsi impor," ungkapnya. Untuk menghadapi tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM telah menyusun tiga pilar strategi nasional pengembangan UMKM dan koperasi. Pertama, Kapasitas usaha dan kompetensi KUMKM. Kedua, lembaga keuangan yang ramah bagi KUMKM, dan yang ketiga adalah koordinasi lintas sektor untuk mendukung ekosistem KUKM. "Ini penting karena banyak UMKM yang sebenarnya sehat, tapi mindset kewirausahaan tidak mau naik kelas dan tidak mau berkembang," ujarnya. Selain itu, untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh KUMKM, ia memaparkan ada enam strategi pengembangan KUMKM, yakni 1. Perluasan Akses Pasar Menurutnya, stategi pertama ini sangat penting untuk mengembangkan pasar domestik terlebih dahulu, dengan melakukan kerja sama dengan Kementerian dan lembaga K/L terkait prioritas pengadaan barang dan jasa, seperti di Badan Usaha Milik Negara BUMN, pemerintah daerah. Selanjutnya, meningkatkan konsumsi dalam negeri yang terkait dengan daya beli, yang juga mendorong supaya konsumsi terhadap brand lokal, "Saya pikir anak muda sekarang sudah mulai antri memakai brand lokal, konsumsi anak muda itu costume, saya kira ini peluang yang bagus menguntungkan bagi kita," ujarnya. Kemudian digitalisasi UMKM untuk memperluas online marketplace, dan pasar offline melalui optimalisasi Sarinah, Bandara, Rest Area, pusat perbelanjaan, pasar malam dan revitalisasi apsar rakyat untuk produk UMKM. "Kita ingin mengaktifkan akses UMKM di mall yang masih sedikit, saya minta 20 persen space di mall diberikan ke UMKM, termasuk saya kira di rest area supaya UMKM di utamakan," ujarnya. Pihaknya pun juga akan, mengembangkan lima destinasi unggulan di setiap wilayah di Indonesia, yakni sektor unggulan home stay, wisata alam, kuliner, souvenir, dan pelayanan sumber daya manusianya.