d isi 2/4 e. isi ¼ . 11. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah : a. Lower level b. Upper level c. Side level d. Medium level e. Fair level . 12. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawah ini,sistem yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah: a. Sistem pengapian b. Sistem pengisian
vc17xd. Famous Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah References. Web tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Jika ketinggian permukaan air aki sudah menyentuh garis batas upper level tadi, maka tinggi maksimum pengisian air buah baterai dengan GGL masing masing 3 volt dan hambatan dalam 0,5 from tinggi maksimum pengisian air baterai adalah a. Isi aki hingga batas maksimal upper level dan. Supaya tetap di level ideal, Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Nilai c adalah ukuran daya relatif Web kita cukup melihat tinggi maksimum pengisian air baterai pada garis batas maksimal upper level yang umumnya dicetak pada dinding Dan Menambahkan Air Aki Oto tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Baterai litium sulfur terdiri dari anode berupa logam. Web tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Web Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai tinggi maksimum pengisian air baterai adalah a lower level c side level e fair. Web pengertian dan fungsi baterai accu dunia pembangkit listrik sistem pengapian mobil konvensional bengkel body paint Supaya tetap di level ideal, Tegangan Pengisian Maksimum Untuk Baterai Gel Adalah 14,1 Atau 14,4 Volt, Yang Lebih Rendah Dari Kebutuhan Baterai Tipe Basah Atau Agm Vrla ketinggian permukaan air aki sudah menyentuh garis batas upper level tadi, maka tinggi maksimum pengisian air battery. Side level jawaban supaya tetap di level ideal, maka. Dalam sebuah kendaraan mobil terdapat Drone Bawah Air Yang Bisa Menyelam Ke bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya termal. Supaya tetap di level ideal, maka ketinggian air aki harus diperiksa dan segera ditambahkan kembali, jika berada di. Agungdimasa8 agungdimasa8 sejarah sekolah menengah atas.
Solar Charger merupakan alat untuk mengisi energi baterai dengan memanfaatkan panel surya. Pada umumnya, proses pengisian baterai dengan solar charger masih menggunakan metode Constant Current-Constant Voltage. Penerapan metode Constant Current-Constant Voltage pada solar charger memiliki kelemahan yaitu pada mode Constant Current, Saat panel surya tidak mampu mencapai arus yang ditentukan maka akan terjadi drop tegangan sehingga tidak terjadi pengisian pada baterai. Permasalahan yang dihadapi dari penggunaan solar charger adalah keluaran panel surya yang fluktuatif dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu suhu, intensitas cahaya dan pembebanan yang diberikan. Sehingga diperlukan sebuah kontrol yang dapat mentracking agar keluaran panel surya dapat dimaksimalkan untuk melakukan pengisian baterai. Pada penelitian ini memanfaatkan buck converter sebagai solar charger serta metode yang digunakan yaitu MPPT modified incremental conductance bertujuan untuk mencari daya maksimum keluaran panel surya dan PID metode analitik untuk menghasilkan tegangan keluaran konverter yang konstan untuk pengisian baterai Li-Ion. Dari hasil tracking maksimum MPPT metode modified incremental conductance pada iradiasi 1000W/m2 dengan duty cycle 70% menghasilkan keluaran daya maksimum buck converter 99,53W serta tegangan keluaran buck converter 12,52V dan arus 7,95A. Kontrol PID dengan nilai parameter KP=7,8, KI=50000, dan KD=0,000304 digunakan untuk mendapatkan tegangan keluaran buck converter konstan sebesar 12,6V. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Rancang Bangun Solar Charger dengan Maximum Power Point Tracking MPPT dan Kontrol Proportional Integral Derivative PID Untuk Pengisian Baterai Lithium-Ion Novie Ayub Windarko1 , Irianto2, Agus Tami3 Teknik Elektro Industri, Departemen Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya1 Teknik Elektro Industri, Departemen Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya2 Teknik Elektro Industri, Departemen Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya3 ayub irianto * ABSTRACT Solar charger is a tool to charge battery energy by using solar panel. Generally, the process of battery charging using solar charger still uses the Constant Current-Constant Voltage method. The application of Constant Current-Constant Voltage method on solar charger has a flaw on Constant Current mode, when the solar panels is not able to reach the specified current, then a voltage drop will occur so that there is no charging on the battery. The problem faced by using solar charger is the fluctuating output of solar panels is influenced by several parameters, those are temperature, light intensity, and the given load. As of that a control is needed which can track so that the solar panel output can be maximized for battery charging. In this research, by using buck converter as solar charger and MPPT modified incremental conductance as the method in order to search the maximum output power of the solar panel and PID analytical method is used to produce constant output voltage of converter for Li-Ion battery charging. Based on maximum tracking of MPPT modified incremental conductance method at 1000W/m2 Irradiance with a duty cycle of 70% produces of maximum power output of buck converter, of output voltage of buck converter and current. PID Control with parameter values such as KP = KI = 50000, and KD = is used to get constant output voltage of V of buck converter. Keywords Li-Ion Battery, Buck Converter, MPPT Modified Incremental Conductance Method, Analytical PID, Solar Charger INTISARI Solar charger merupakan alat untuk mengisi energi baterai dengan memanfaatkan panel surya. Pada umumnya, proses pengisian baterai dengan solar charger masih menggunakan metode Constant Current-Constant Voltage. Penerapan metode Constant Current-Constant Voltage pada solar charger memiliki kelemahan yaitu pada mode Constant Current, Saat panel surya tidak mampu mencapai arus yang ditentukan maka akan terjadi drop tegangan sehingga tidak terjadi pengisian pada baterai. Permasalahan yang dihadapi dari penggunaan solar charger adalah keluaran panel surya yang fluktuatif dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu suhu, intensitas cahaya dan pembebanan yang diberikan. Sehingga diperlukan sebuah kontrol yang dapat tracking agar keluaran panel surya dapat dimaksimalkan untuk melakukan pengisian baterai. Pada penelitian ini memanfaatkan buck converter sebagai solar charger serta metode yang digunakan yaitu MPPT modified incremental conductance bertujuan untuk mencari daya maksimum keluaran panel surya dan PID metode analitik untuk menghasilkan tegangan keluaran konverter yang konstan untuk pengisian baterai Li-Ion. Dari hasil tracking maksimum MPPT metode modified incremental conductance pada iradiasi 1000W/m2 dengan duty cycle 70% menghasilkan keluaran daya maksimum buck converter 99,53W serta tegangan keluaran buck converter 12,52V dan arus 7,95A. Kontrol PID dengan nilai parameter KP=7,8, KI=50000, dan KD=0,000304 digunakan untuk mendapatkan tegangan keluaran buck converter konstan sebesar 12,6V. Kata kunci Baterai Li-Ion, Buck Converter, MPPT Metode Modified Incremental Conductance, PID Analitik, Solar Charger I. PENDAHULUAN Solar charger merupakan alat pengisian baterai sampai pada rating tegangan yang ditentukan dengan menggunakan sumber panel surya. Pada umumnya penggunaan baterai yang umum digunakan saat ini adalah untuk kendaraan bermotor. Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Selama ini pengisian baterai masih menggunakan sumber dari jala-jala PLN. Namun dikarenakan perkembangan energi alternatif yang cukup pesat, sehingga dapat dilakukan pemanfaatan energi alternatif sebagai pengisian pada baterai yaitu energi dari tenaga surya. Energi ini merupakan salah satu alternatif yang baik untuk masa kini dan masa yang akan mendatang. Dimana alat yang digunakan untuk mengkonversikan energi surya atau cahaya menjadi energi listrik adalah panel surya[8]. Pemanfaatan solar panel sebagai pembangkitan energi listrik masih memerlukan sebuah konverter. Hal ini dikarenakan hasil output dari panel surya masih fluktuatif. Dengan adanya konverter tipe buck converter, bertujuan sebagai penurun level tegangan sumber input dan juga ditambahkan kontrol MPPT metode modified incremental conductance agar hasil output konverter dapat memaksimalkan input konverter keluaran panel surya serta sebuah kontrol PID yang mengkonstankan tegangan output konverter sebesar tegangan maksimum chargig baterai sesuai rating sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengisian sebuah penyimpan energi yang selanjutnya dapat digunakan sebagai supply energi listrik pada kehidupan sehari hari. Sehingga pada penelitian ini dibuat sebuah sistem dengan memanfaatkan energi hasil panel surya yang kemudian energi tersebut disimpan pada sebuah storage tegangan dan arusnya dimaksimalkan terlebih dahulu oleh sebuah konverter bertipe buck penurun tegangan memanfaatkan perpaduan MPPT dan kontrol PID. II. LANDASAN TEORI A. Buck Converter Buck Converter adalah salah satu tipe Converter DC ke DC yang menghasilkan tegangan output yang nilainya lebih kecil dari tegangan input. Gambar 1. Rangkaian Buck Converter Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa rangkaian terdiri atas satu saklar aktif berupa switching dan juga terdapat saklar pasif dioda, dan induktor serta kapasitor adalah sebuah pembatas keluarannya. Penggunaan dioda sebagai saklar pasif dapat digunakan sebuah saklar aktif sehingga adanya susut daya bisa dikurangi[1]. B. Baterai Li-Ion Baterai Lithium-ion merupakan salah satu jenis baterai rechargeable yang digunakan pada berbagai peralatan elektronik terutama yang berjenis portable[7]. Gambar 2. Karakteristik Pengisian Baterai Li-Ion Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa prinsip kerja dari CC-CV yaitu mula mula arus pengisian ditahan konstan, dan lama kelamaan akan berefek pada tegangan sel baterai yang semakin naik. Saat tegangan pengisian sudah mencapai tegangan maksimum pengisian sesuai rating pada data sheet maka tegangan akan dikonstankan sebesar tegangan pengisian tersebut. Dengan tujuan agar tidak merusak daripada sel baterai dan konstannya tegangan yang diberikan maka baterai akan terisi sehingga akan terjadi penurunan pada nilai arus pengisiannya dikarenakan semakin sedikitnya selisih antara tegangan sumber pengisian dan baterai. Baterai dikatakan penuh saat tegangan pengisian sudah mencapai tegangan maksimum baterai dan arus pengisian nol[2]. C. MPPT MPPT adalah sebuah program dimana pengaplikasiannya untuk mendapatkan tegangan dan arus maksimum dari sebuah panel surya sehingga daya keluaran dari panel surya agar losis daya yang terjadi yakni hilang susut daya yang terjadi. Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Gambar 3. MPPT Incremental Conductace Dalam Gambar 3, untuk mencapai MPPT sebuah panel surya yaitu tidak adanya perubahan nilai arus dan tegangan pada sistem dan juga bisa ditandai dengan perbandingan besarnya perubahan arus dibagi perubahan tegangan akan sama dengan nilai perbandingan arus dan tegangannya[4]. D. PID Kontrol PID merupakan kontroler berumpan balik yang terdiri atas kombinasi kontrol P, kontrol I, dan kontrol D yang memiliki tujuan mengkontrol hasil output, mempercepat reaksi kontrol, menghilangkan offset serta menghasilkan perubahan pada kondisi awal yang cukup besar yang ditampilkan dalam blok diagram pada Gambar 4[6]. Gambar 4. Blok Diagram PID Analog III. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini terdapat perencanaan sistem yaitu pembuatan blok diagram sistem. Blok diagram sistem digambarkan seperti pada Gambar 5. Gambar 5. Blok Diagram Sistem Pada penelitian ini menggunakan sebuah PV dengan daya max sebesar 100 Wp. Tegangan keluaran PV yang masih fluktuatif dipengaruhi oleh besarnya intensitas cahaya dan suhu lingkungan, maka diperlukan DC-DC konverter untuk menstabilkan tegangan output PV dengan bantuan kontrol. Pada penelitian ini digunakan konverter jenis buck dan kontrolnya menggunakan PWM berjenis MPPT dengan metode modified incremental conductance dan kontrol PID analitik. Baterai Li-Ion digunakan sebagai penyimpanan energi dari PV yang telah melewati konverter dengan tegangan nominal 10,8V. Sebagai media interface digunakanlah LCD 20x4 serta STM32F4 sebagai mkrokontrolernya. Pada penelitian ini juga dilakukan perencanaan baik hardware maupun kontrol. A. Perencanaan Photovoltaic Dalam penelitian ini akan digunakan 1 buah photovoltaic SUN ASIA 100 WP. Dengan spesifikasi pada Tabel 1 berikut Tabel 1. Spesifikasi Photovoltaic Maximum Power Voltage Vmp Maximum Power Current Imp Open Circuit Voltage Voc Short Circuit Current Isc B. Perencanaan Buck Converter Jenis konverter yang digunakan pada penelitian ini adalah buck converter dengan perencanaan sesuai parameter[1]. Parameter Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. xVorVoxiLiLkHzFAIoVVoVVinVVin%5,0;%20;40;8;6,12;21max;13min HHLxxL75,7800007875,0400006,16,016,12 FFxxxx8036,7940000005,01075,7886,0126C. Perencanaan Baterai Dalam perancanaan ini jenis baterai yang digunakan adalah Li-Ion dengan nomor model Samsung SDI-INR18650-35E [2]. Dengan spesifikasi pada Tabel 2 berikut Tabel 2. Spesifikasi Baterai Tegangan Cut-Off Discharge Dari Tabel 2, mengenai baterai akan dirakit dengan konfigurasi 3 seri dan 4 paralel 3S4P dimana nantinya baterai memiliki kapasitas 13,4Ah. Dari data tersebut, maka tegangan keluaran konverter maksimum yang dapat diberikan pada baterai adalah sebesar 12,6V dikarenakan pada percobaan kali ini digunakan konfigurasi baterai 3 seri sehingga tegangan maksimum pengisian adalah sebesar 12,6V 4,2 x 3 cell dengan dibantu oleh modul BMS agar pengisian dapat seimbang setiap cell nya. D. Perencanaan Kontrol PID Pada penelitian ini digunakan PID dengan perhitungan Kp, Ki dan Kd nya menggunakan metode analitik. Yang mula mula diambil grafik respon buck konverter dimana masih terdapat overshoot pada sistem seperti yang terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Gelombang Respon Buck Converter Diketahui 12,6V = ResponseSteady -12,6V =Point Set -17,01V = Vp -s 10 x 2,63 = tp-s 10 = ts-4-3sxxtsx32 102,0105151 Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. 12500000051,142543541 2239,015, n2222nSnSnkSuSC66,1643654761000066,16436547651,1282051,1282039,0251,1282012222SSSSPerhitungan Kp, Ki, dan Kd sxxni51008,651,1282039,022 sxxnxid4521051,128201008,611 14 Saat dipercepat 10x 04,3102,01008,645 xxkiKP500001008,604,35 xiKPKI18 Berikut adalah gelombang setelah diberikan kontrol PID Gambar 7. Gelombang Respon Buck Converter Setelah PID Dari Gambar 7 dapat diketahui bahwa kontrol PID dapat menghilangkan overshoot yang terjadi sehingga hingga menuju steady state tanpa terjadi overshoot. Untuk mempercepat waktu steady state maka dilakukan juga tuning pada PID dengan nilai yang didapat sebagai berikut 000304,0*50000*8,7*KDKIKPGambar 8. Gelombang Respon Buck Converter Setelah Tuning PID Dari Gambar 8 diketahui tuning PID akan berimbas pada semakin cepatnya respon steady state yang didapat. Dimana pada sebelum di tuning memiliki respon steady state sebesar 0,6ms setelah di tuning respon yang didapat yaitu semakin cepat menjadi 0,16ms. E. Perencanaan MPPT MPPT yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode modified incremental conductance yang berguna sebagai tracking sehingga panel surya dapat mengeluarkan daya maksimum yang dimiliki[4]. Alasan digunakannya metode tersebut yaitu dengan metode tersebut memiliki proses deteksi tracking sangat detail sehingga osilasi daya yang dikeluarkan oleh panel surya akan kecil atau bisa dikatakan lebih teliti. Flowchart algoritma MPPT Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. metode modified incremental conductance adalah sebagai berikut Gambar 9. Algoritma MPPT Metode Modified Incremenal Conductance Dari Gambar 9, didapati bahwa panel surya telah mencapai daya maksimumnya saat tidak adanya perubahan nilai arus yang terjadi dan nilai perbandingan antara perubahan arus terhadap perubahan tegangannya sama dengan nilai perbandingan antara arus terhadap tegangannya. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Didalam hasil dan pembahasan ini memiliki beberapa pengujian sebagai berikut A. Pengujian Karakteristik PV Gambar 10. Dokumentasi Pengujian Karakteristik PV Seperti Gambar 10, Pengujian PV dilakukan untuk mengetahui karakteristik panel terhadap paparan sinar matahari. Pengujian dilakukan pada tanggal 6-Juni-2021 berlokasikan di Jl. Tenggumung Wetan GG. Rambutan 07, pada pukul 1000– 1400. Gambar 11. Grafik Karakter Tegangan Terhadap Arus PV Gambar 12. Grafik Karakter Tegangan Terhadap Daya PV Dari Gambar 11 dan 12 diketahui daya yang mampu dihasilkan oleh PV yaitu berkisar antara 15-45W sedangkan untuk tegangannya berkisar 10-19V. B. Pengujian Buck Converter Pengujian buck converter pada Gambar 13 dengan perubahan duty cycle dari 10% hingga 90% menggunakan sebuah power supply DC dengan menyamakan deangan keadaan PV maka buck converter diuji pada beberapa tegangan untuk memastikan buck converter dapat bekerja pada PV. Percobaan ini diambil pada tegangan input berbeda, namun yang tersaji dalam tabel yaitu pengujian dengan tegangan input sebesar 13V, 17V, dan 21V pada Tabel 3, 4 dan 5. Gambar 13. Dokumentasi Pengujian Buck Converter Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Tabel 3. Uji Buck dengan Tegangan Uji 13V Tabel 4. Uji Buck dengan Tegangan Uji 17V Tabel 5. Uji Buck dengan Tegangan Uji 21V Dari Tabel 3, 4, dan 5 diketahui bahwa masih terjadi error dan juga effisiensi nya masih belum 100% hal ini dikarenakan ketidaktepatan komponen maupun alat ukur yang dipakai. C. Pengujian Performa Baterai Pada pengujian performa baterai, akan dilakukan menggunakan buck konverter yang telah dibuat dan dengan sumber sebuah power supply untuk mengetahui waktu pengisian dan juga kemampuan baterai saat di charging dengan daya maksimum PV yaitu sebesar 100W. Berikut adalah dokumentasi pengujian pada Gambar 14. Gambar 14. Dokumentasi Pengujian Baterai Dari pengujian yang telah dilakukan didapati data pada Tabel 6. Tabel 6. Uji Performa Baterai Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Dari Tabel 6 didapati bahwa, baterai di charging hingga penuh dengan perpaduan antara charging dengan daya mendekati 100W dan tegangan konstan memerlukan waktu 10460 detik atau sekitar 2,9 jam. dan dari percobaan ini didapati bahwa baterai mampu di charging dengan daya sebesar daya maksimum panel surya yaitu sebesar 100W sehingga dapat dipastikan dapat berjalan dengan normal saat diterapkan. D. Pengujian MPPT Pengujian MPPT dengan metode modified incremental conductance yang dilakukan dengan bantuan software PSIM. Untuk parameter radiasi diatur berubah-ubah dengan nilai 100-1000 W/m2 dengan step 100 W/m2 serta dengan temperature 25°C. Gambar 15. Rangkaian MPPT pada Software PSIM Pada Gambar 15 didapati bahwa pada sistem ini menggunakan sebuah PV berspesifikasi 100Wp dan konverter yang digunakan merupakan buck converter. Berdasarkan hasil simulasi didapat data tracking seperti yang ditunjukkan dengan data tersaji pada Tabel 7. Tabel 7. Data Uji MPPT Iradiasi Konstan Berdasarkan Tabel 8, dari data tersebut maka dapat dikatakan bahwa MPPT telah berjalan dan dapat diterapkan pada sistem dimana MPPT sudah dapat tracking daya maksimum dimana untuk range tegangan input yang diberikan oleh PV adalah 15,8V hingga 17,76V. Dan dari segi akurasi MPPT sudah dikatakan sangat baik karena hasil dari MPPT memiliki akurasi atau ketepatan dalam range hingga 100%. Dan setelah itu dilakukan pula pengamatan pada sisi konverter dengan hasil pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Pengujian MPPT untuk Pengisian Baterai Dari Tabel 8 didapati bahwa daya output konverter maksimum yaitu saat nilai iradiasi sebesar 1000 W/m2. Dimana daya yang dikeluarkan konverter adalah 99,53 W dengan tegangan output konverter maksimum sebesar 12,52V dan dengan arus 7,95A. Jenis baterai yang digunakan pada penelitian ini adalah Li-Ion Samsung SDI-INR18650-35E dengan konfigurasi 3S4P 3 Seri 4 Paralel maka tegangan Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. nominalnya menjadi 10,8V dan tegangan pengisian maksimum 12,6V. Sehingga pada tabel dapat diketahui iradiasi minimum agar bisa melakukan pengisian adalah 800W/m2 dimana tegangan output konverter adalah sebesar 11,16V. Gambar 16. Rangkaian Pengujian Performa MPPT pada Software PSIM Seperti pada Gambar 16, Pengujian ini untuk mengetahui performa MPPT metode modified incremental conductance pada saat diterapkan pada kondisi iradiasi yang berubah secara tiba-tiba, baik dari tingkat iradiasi tinggi ke rendah ataupun sebaliknya. Proses tracking pada saat dilakukan pengujian yaitu dengan melakukan perubahan pada nilai iradiasi dengan perubahan 800 – 1000 – 500 – 700 w/m2 dan dengan temperature 25°C. Gambar 17. Perubahan Nilai Iradiasi yang dilakukan Gambar 18. Proses Tracking dari Iradiasi 800 W/m2 ke 1000 W/m2 ke 500 W/m2 ke 700 W/m2 Pada Gambar 17 dan 18 diketahui bahwa proses tracking daya dari iradiasi rendah ke tinggi ataupun sebaliknya dapat berjalan dengan baik. MPPT modified incremental conductance dapat menunjukkan performa yang baik dengan berhasil melakukan tracking ulang ketika ada perubahan iradiasi. Tracking dan penurunan drastis terjadi pada iradiasi 1000 menuju ke 500 yang memakan banyak waktu dikarenakan penurunan yang terlalu jauh hingga waktu akan mencapai daya maksimum sedikit lebih lambat. E. Pengujian PID Dikarenakan tegangan output konverter maksimum saat melakukan MPPT adalah 12,52V sedangkan tegangan maksimum yang harus dicapai baterai adalah 12,6V digunakan kontrol PID metode analitk untuk mencapai serta menstabilkan tegangan pengisian baterai sehingga mencapai tegangan rating maksimumnya yang mana rangkaiannya ditampilkan dalam Gambar 19. Gambar 19. Rangkaian PID pada Software PSIM Tabel 9. Data Uji PID Dari Tabel 9 didapati hasil output dari konverter sudah sesuai dengan setpoint yang dihasilkan yaitu Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. sebesar 12,6V sesuai rating yang tertera pada baterai. Namun pada hasil output konverter masih terjadi error dari sisi output konverter dimana error yang terjadi berkisar 0-0,05V atau dalam persentase 0-0,4%. Untuk memastikan keandalan dari PID maka dilakukan pengujian dengan memberikan tegangan input yang berubah ubah dengan step naik dan turun dengan hasil berikut Gambar 20. Gambar Tegangan Input yang Diberikan dengan 17V dinaikkan 21V, dilakukan Penurunan 18V dan kenaikan 20V Gambar 21. Gambar Tegangan Output yang Diberikan dengan tegangan input 17V dinaikkan 21V, dilakukan Penurunan 18V dan kenaikan 20V Dari hasil percobaan pada Gambar 20 dan 21 diketahui bahwa saat terjadi penurunan secara tiba tiba PID sudah siap dan handal. Dilihat dari hasil output yang telah mendekati set point yaitu 12,6V pada pengujian kenaikan maupun penurunan tegangan input dan dapat dipastikan PID dapat mengikuti. V. KESIMPULAN Tracking maksimum MPPT metode Modified Incremental Conductance pada iradiasi 1000W/m2 dengan duty cycle 70% menghasilkan keluaran daya maksimum buck converter 99,53W serta tegangan keluaran buck converter 12,52V dan arus 7,95A. Kontrol PID dengan nilai parameter Kp=7,8, Ki=50000, dan Kd=0,000304 digunakan untuk mendapatkan tegangan konstan keluaran dari buck converter sebesar 12,6V. Pada pengisian penuh baterai Li-Ion dengan daya pengisian sebesar 100W, diperlukan waktu 10460 detik. REFERENSI [1] Hart, Daniel W. 2011. Power Electronics. The McGraw Hill Companies. New York, Amerika. [2] SDI, S. 2015. Inr 18650 - 35E. Retrieved from [3] Haryadi S., G. R. F. S. 2016. Rancang Bangun Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Charger Handphone Di Tempat Umum. Teknik Mesin UNISKA, 0202, 114–120. [4] Anowar, M. H., & Roy, P. 2019. A Modified Incremental Conductance Based Photovoltaic MPPT Charge Controller. 2nd International Conference on Electrical, Computer and Communication Engineering, ECCE 2019, [5] Prasetyono, E., Anggriawan, D. O., Firmansyah, A. Z., & Windarko, N. A. 2017. A modified MPPT algorithm using incremental conductance for constant power generation of photovoltaic systems. Proceedings IES-ETA 2017 - International Electronics Symposium on Engineering Technology and Applications, 2017-December, 1–6. [6] N. T. Mooniarsih. 2016. Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu, Elkha, vol. 8, no. 2, pp. 6–13, 2016, doi [7] Thowil Afif, M., & Ayu Putri Pratiwi, I. 2015. Analisis Perbandingan Baterai Lithium-Ion, Lithium-Polymer, Lead Acid dan Nickel-Metal Hydride pada Penggunaan Mobil Listrik - Review. Jurnal Rekayasa Mesin, 62, 95–99. [8] Budhi Anto, Edy Hamdani, Rizki Abdullah. 2014. Portable Battery Charger Berbasis Sel Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Surya. Teknik Elektro Universitas Riau, Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, April 2014, hal. 19-24 [9] Maranda, Witold. 2015. Capacity Degradation of Lead-acid Batteries Under Variable-depth Cycling Operation in Photovoltaic System. [10] Julisman, A., Sara, I. D., & Siregar, R. H. 2017. Prototipe Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Stadion Bola. Jurnal Karya Ilmiah Teknik Elektro, 21, 35–42. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Md Hasan AnowarPhotovoltaic PV system's output performance depends on solar irradiation and temperature. Maximum Power Point Tracking MPPT is the most effective solution to extract the maximum power from the PV system. The incremental conductance algorithm can track the maximum power operating point excellently under any environmental condition but has reduced efficiency due to oscillations. This paper introduces a modified approach to implement incremental conductance technique to overcome the limitations. In this work, an integral regulator is used to minimize the error signal generated by comparing instantaneous conductance to the incremental conductance. The proposed photovoltaic MPPT controller system is developed in MATLAB/Simulink environment. The simulation results have verified the efficiency of the control method in the presence of changes in the irradiance Thowil Afif Ilham Ayu Putri PratiwiA battery is an important part of electric vehicle which is converting the chemical energy into electrical energy. There are two types of battery based on the occurrence primary and secondary batteries. In the market there are a lot of secondary battery types for electric vehicle Lithium-ion, Lithium Polymer, Lead acid, and Nickel Metalh Hydrarde batteries. Because of that, a study comparation of secondary battery types was needed. Meta-analysis method was used to analyze the comparison between secondary battery types. The results showed that each battery have different spesifications, advantages, and disadvantages. There are a lot of consideration to choose battery for electric vehicle including initial cost, life time, mass, volume, temperature sensitivity, acces to care and acces to product. Keywords Lithium-Ion Batteries, Lithium-Polymer Batteries, Lead Acid Batteries, Nickel-Metal Hydrade Batteries Witold MarandaGrid–connected photovoltaic systems with local energy consumption can be equipped with additional energy buffer to increase self consumption when feed-in-tariffs are low or to reduce the negative impact on power network in some periods. The buffer is typically implemented with a lead-acid battery dedicated for day-to-night energy storage. Since the solar energy fluctuates highly during the day, the battery operates with many variable-depth charge/discharge cycles, rather than with one full cycle per day. This paper shows the method of estimation the battery service life in a photovoltaic system under variable irradiance. The results are computed for one year period and presented in respect to PV and consumption ratio for various buffer Electronics. The McGraw Hill CompaniesDaniel W HartHart, Daniel W. 2011. Power Electronics. The McGraw Hill Companies. New York, Bangun Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Charger Handphone Di Tempat UmumS HaryadiHaryadi S., G. R. F. S. 2016. Rancang Bangun Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Charger Handphone Di Tempat Umum. Teknik Mesin UNISKA, 0202, dan Analisis Kinerja Prediktor Smith padaN T MooniarsihN. T. Mooniarsih. 2016. Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu, Elkha, vol. 8, no. 2, pp. 6-13, 2016, doi AntoEdy HamdaniRizki AbdullahBudhi Anto, Edy Hamdani, Rizki Abdullah. 2014. Portable Battery Charger Berbasis Sel Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852
7+ Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah A lower level b upper level c side level d medium level e fair level 21 bagian komponen motor starter yang berfungsi untuk. School smk negeri 2 pekalongan; Sementara benks melakukan pekerjaan yang baik dengan menggabungkan pad pengisian. Merek denmark mengklaim bahwa kasing nirkabel dapat memasok tiga putaran pengisian penuh ke tunas. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Soal + jawaban pemeliharaan kelistrikan sepeda motor. Nilai bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya termal. Nilai bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya Cukup Melihat Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Pada Garis Batas Maksimal Upper Level Yang Umumnya Dicetak Pada Dinding Denmark Mengklaim Bahwa Kasing Nirkabel Dapat Memasok Tiga Putaran Pengisian Penuh Ke Level Supaya Tetap Di Level Ideal, Maka Ketinggian Air Aki Melakukan Pengisian Baterai, Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Kesimpulan dari 7+ Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. Soal + jawaban pemeliharaan kelistrikan sepeda motor. Nilai bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya termal. Sementara benks melakukan pekerjaan yang baik dengan menggabungkan pad pengisian. Selama Melakukan Pengisian Baterai, Maka. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah A lower level b upper level c side level d medium level e fair level 21 bagian komponen motor starter yang berfungsi untuk. Kesimpulan dari 7+ Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. School smk negeri 2 pekalongan;